Halaman

Selasa, 02 Februari 2016

3 Januari 2016

Purwokerto, 02 Februari 2016.
            Minggu 03 Januari 2016 sekitar pukul sembilan pagi menemani papa keliling Purwokerto, mulai dari jalan menuju Baturaden kemudian kembali ke Purwokerto lagi dan menyempatkan berhenti untuk meminum segarnya air kelapa di dekat Kantor Kepala Desa Pandak. Setelah itu kami melanjutkan agenda makan, karena kebetulan saya dan papa gemar sekali makan makanan bernama mie ayam, akhirnya saya mengajak papa untuk makan di mie ayam kamandaka. Seketika tersadar bahwa sedari pukul sembilan tadi saya tidak mengecek hp sekali pun mengingat selama perjalanan keliling Purwokerto saya mengemudi. Barulah saat itu juga penyesalan mengisi rongga-rongga di hati, mengapa? Karena ada seseorang, yang belum saya kenal sama sekali namun orang tersebut telah sukses membuat saya bertanya-tanya di dalam benak, mengirimkan pesan ke akun LINE untuk membuat semacam janji untuk bertemu. Tak berpikir lama, saya langsung mengiyakan ajakan tersebut. Selang beberapa waktu, kami bertemu. As I guess, there’s something that I can’t describe on why my heart is beating. Sungguh, tatap mata yang teduh dan meyakinkan, ucapan yang santun penuh wibawa, pembawaan yang santai dan hangat menjadi poin plus dari ciptaan tuhan yang berada di hadapan saya saat itu. Sebelum berpisah, masih teringat dalam ingatan saya betapa lembut dan manis senyumnya, andai tuhan mengijinkan ......... . Dan dialah satu-satunya yang menguji daya ingat.
            Sejak saat itu kami (atau mungkin hanya saya saja) mencoba menjalin kedekatan, keakraban dan sebagainya. Setiap pagi hingga kadang malam hari saya tak henti-hentinya (mungkin) mengganggu waktunya. Namun, sejak pertemuan pertama itulah hati saya berada dalam satu situasi dimana my every morning’s not the same if I ain’t with you. Ada satu hal yang tak pernah saya rasakan sebelumnya dan tak dapat di definisikan yang menjadi alasan mengapa saya masih bertahan dan selalu memperbincangkannya dengan Tuhan.
            Dan esok hari, tepat 3 Februari, atau lebih tepatnya lagi angka 3 pertama dalam sebuah rentang waktu yang bagi saya sangat berharga dan bermakna. Entah bagaimana dari sudut pandangnya.
           
            Teruntuk seseorang yang baru-baru ini sering saya sebut sweetheart.

            Terima kasih telah hadir di hidupku, arti hadirmu tak pernah ku ingkari mengubah segala tentangku. And the best thing that life has to give for me is you.
SURYA NUSWANTORO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar